Senin, 07 Oktober 2013

Model Sistem


MODEL SISTEM

A.PENGERTIAN MODEL
Istilah model banyak sekali dipergunakan orang, akan tetapi pengertiannya bisa berbeda-beda. Kita dapat mengenal penggunaan istilah model itu untuk menuju dua hal, yaitu:
1.      Model dalam pengertian contoh atau terlanda atau suatu yang perlu ditiru
2.      Model dalam pengertian bentuk, pola, rancangan
Dalam kaitannya dengan teori sistem, istilah model diartikan sebagai “ tiruan” dari kenyataannya yang sebenarnya, tiruan realita dkatakan secara singkat oleh Elies M. Awad ( 1979:10) : “ a model is a re presentation of areal or aplanned system” .  Jadi yang dinamakan model itu adalah pencerminan, penggambaran sistem yang nyata atau yang direncanakan. Lebih jelas lagi diuraikan oleh Murdick dan Ross (1982 : 500) . Jadi model dalam istilah Murdick dan Ross merupakan abstraksi realitas, suatu “ penghampiran” kenyataan sebab memang model tidak bisa menceritakan perincian atau detail kenyataan tersebut, melainkan hanya porsi atau bagian-bagian tertentu yang penting saja, atau yang merupakan “ sosok kunci’ atau pokok (key features). Dalam pengertian inilah orang menyebut model kapal tersebut yang akan dibuat, dan berbagai penggunaan lainnya yang akan dibicarakan secara panjang lebar dalam paparan berikut.
B. GUNA MODEL
            Murdick dan Koss ( 1982 : 501 ) menyebutkan ada dua keuntungan utama dengan adanya model, atau tegasnya pembutan model, yaitu:
1.      Dengan memodelkannya, menggambarkan sistem itu lebih ekonomik dibanding bentuk lain. Selain itu untuk melakukan  perubahan-perubahan ( modifikasi )  terhadap sistem akan lebih murah jika dilakukan di atas kertas .
2.      Model memungkinkan kita mengkaji dan melakukan percobaan ( eksperimen) situasi yang rumit sampai ketingkat keadaan tertetu yang tidak mungkin dilakukan dengan membangun sistem yang senyatanya dengan lingkungannya.
Model dan pembuatan model bisa dilakukan dalam penelitian oprasi (operations research) serta biasa juga disebut “management science” itu pada dasarnya merupakan pendekatan ilmiah dalam mengatasi probelem-probelem oprasional.

Pemecahan Masalah                                                               Sains Manajemen
1.      Pengobatan (obserfasi)                                          1. Meneliti (mencari) masalah
2.      Meumuskan menyatakan masalah                         2. Merumuskan menyatakan
   Masalah
3.      Mengumpulkan data                                             3. Mengumpulkan data
4.      Mengumpulkan hipotesis                                      4. Menyusun dan menguji model
5.      Mengevaluasi hipotesis pilihan                             5. Memanipulasi model
Model dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut ( Murdick dan Ross, 1982: 501) :
1.      Menentukan atau menggambarkan sesuatau, misalnya sistem informasi manajemen
2.      Membantu dalam usaha menganalisis (mengkaji) sistem
3.      Menentukan, menjelaskan, menggambarkan hubungan- hubungan dan kegiatan- kegiatan ( proses).
4.      Menampakkan sesuatu situasi atau keadaan dalam perlambangan ( simbol-simbol) yang bisa dimanipulasikan untuk menghasilkan suatu prediksi ( ramalan). Tujuan akhir ini yang paling penting bagi seorang pembuat keputusan.
C. MACAM-MACAM MODEL
            Elias M . Awad (1979:18) menyebut beberapa model, yaitu : (1) model skematika, (2) model sistem arus (3) model sistem statik, dan (4) model sistem dinamik. Berikut penjelasannya secara singkat dengan ditambah atau dimodifikasi berdasar sumber-sumber lain.

1.      Model Skematik
Model skematik adalah bagan (chart) dua dimensi yang melukiskan unsur-unsur sistem dan perkaitannya. Di dalam skema ini dilakukan unsur-unsur sistem dan perkaitannya. Dalam sekala ini dilakuakan unsur-unsur sistem dalam petak-petak, dan arus barang, informasi balikkan, dan sebagainya digambarkan dengan tanda panah ke/dari petak-petak tersebut.
2.      Model Sistem Arus
Model sistem arus ini fungsinya yang terutama menunjukan arus barang ( material )
Energi, atau informasi yang mengikat unsur-unsur sistem, dan menjelaskan perilakunya. Shrode dn Vaich, Jr (1974:188) menunjukan model yang serupa dengan ini, tetapi menyebutnya sebagai pola sistem sekuensional ( urutan ), yaitu menunjukkan urutan terjadinya peristiwa.

































 


Gambar 4.1 Model Urutan Peristiwa
3.      Model Sistem Statik
Modal ini dirancang atau disusun untuk melukiskan hanya satu pasang hubungan saja, misalnya antara kegiatan dan waktu, atau antara kegiatan dan waktu, atau antar biaya dan jumlah (kualitas) yang paling terkenal dari model ini adalah bagan dari ganntt (gantt chart).

4.      Model Sistem Dinamik
Model sistem dinamik melakukan melukiskan sistem yang secara tetap dan terus menerus berubah, sistem yang mengatur diri sendiri, mengarahkan dirinya sendiri dan berprilaku dengan sesuatu tujuan. Model sistem dinamik biasanya terdiri dari (1) masukan yang memasuki sistem (2) pemrosesan, tempat kegiatan transformasi terjadi,(3) program yang diperlukan bagi atau oleh kegiatan pemrosesan transformasi. Gambar unsur-unsur sistem dinamik tersebut adalah:




Program  (pengontrolan)
 
                        Tindakan                                             Balikan informasi






















Pemrosesan (trasformasi)
 

 








MASUKAN                                                                                                   KELUARAN
Balikan prosedur
Gambar unsur-unsur Sistem Dinamis

Murdick dan Ross ( 1982 : 501-509) mengelompokkan model menjadi lima kelompok menurut ciri-ciri kelompok menurut ciri-ciri atau karakteristiknya, yaitu:
1.      Menurut Fungsinya
Menurut fungsinya model dapat dibagi lagi menjadi tiga macam atau jenis (tipe), yaitu tipe deskriptif, prediktif, dan normatif.
a.       Tipe deskriptif model deskriptif memberikan gambar situasi dan tidak meramalkan atau memberikan rekomendasi.
b.      Tipe prediktif model prediktif menunjukan bahwa “ jika ini muncul” maka akan muncul itu” model produktif ini mengatakan variabel terpengaruh dengan variabel pengaruh ( dependent dan independent variabel ), dan bisa mencoba-coba dengannya menjawab pertannyaan “ bagaimana jika “ Misalnya saja model matematik berikut :
S(t)=aS(t-1)+(1-a) S (t-2)
Yang menunjukan bahwa perkiraan penjualan pada periode t bergantung pada penjualan dalam dua priode sebelumnya.
c.       Tipe normatif model normatif adalah model yang memberikan jawaban “ terbaik” memecahkan suatu problem. Model ini menyerahkan (merekomendasikan) serangkean tindakan yang bisa ditempuh.

2.      Menurut susunannya (Strukturnya)
Dilihat dari sudut ini ada tiga tipe pula, yaitu tipe ikonik, analog dan simbolik.
a.    Tipe ikonik. Model ikonik ini memiliki beberapa ciri fisik benda yang digambarkan  nya Misalnya saja mengetik letak sebuah perguruaan tinggi, cetak biru sebuah gedung, model kecil mobil tahun yang akan datang.
b.         Tipe anolog. Model analog (sebanding) adalah model yang padanya terdapat penggantian komponen atau proses guna memberikan kesamaan dengan apa yang dijadikan model (apa yang digambarkan oleh model tersebut).
c.       Tipe simbolik. Model simbolik mempergunakan perlambangan-perlambangan (simbol) untuk menggambarkan dunia nyata, (biasanya lambang-lambang) matematik.

3.      Menurut kaitannya dengan waktu
            Ada dua tipe model dilihat dari sudut perkaitannya dengan waktu jelasnya apakah karena waktu sesuatu itu berubah. Kedua model itu adalah model statik dan model dinamik.
a.       Tipe statik. Model statik tidak mempersoalkan perubahan yang terjadi karena waktu misalnya bagan organisasi, dan model keuntungan yang diharapkan yang dimodlkan secara matematik .
b.         Tipe dinamik. Model dinamik menjadikan waktu sebagai fariabel pengaruh (independen variabel) .

4.      Menurut Kaitannya dengan Ketidakpastian
Ada tiga model jika dilihat dari sudut kepastian keluaran, yaitu tipe deterministik, probabilistik, dan permainan.
a.     Tipe deterministik. Model ini menggabarkan bahwa bagi sehimpunaan masukkan terentu akan ada keluaran yang khusus yang bisa dideterminasi (dipastikan), misalnya saja “Laba = Pendapatan Biaya “
b.    Tipe probabilistik. Model ini memberikan bantuan untuk pembuatan keputusan pada saat mengandung resiko. Model mengambarkan bermacam masukkan dan proses beserta paling tidak satu kemungkinaan keluaran yang probabilistik (kemungkinan) bagi masing-masing nilai/masukan tersebut. Misalnya saja tabel asuransi yang memberikan peluang kematian berdasarkan usia.
c.     Tipe perjudian. Modal teori perjudian berusaha membuat pemecahan optimum pada saat menghadapi situasi yang tidak dikenal atau mutlak tidak pasti. Tipe ini bisa dibagi lagi menjadi perjudian terdapat alam dan permainan kopetensi . Misalnya saja “perjudian” .

5.      Menurut Umum Khususnya

a.     Tipe umum. Model umum dunia usaha merupakan model yang bisa diterapkan dalam berbagai bidang usaha. Misalnya saja model antrian (waiting line model) dapat diterapkan dalam bidang produksi, pemasaran, dan personalia.
b.      Tipe khusus. Model khusus adalah model yang hanya bisa diterapkan pada problem khusus saja. Misalnya respons penjual sebagai fungsi reklame bisa didasarkan pada kelompok persamaan unik. Model penawaran probabilitik mempunyai penerapan tunggal terhadap satu bidang fungsional.


D. MEMBUAT MODEL
            Secara ringkas di bawah ini diuraikan bagaimana cara menyusun model (berdasarkan Murdick dan Ross, (1982 : 523-526) menurut kedua pengarang tersebut membuat model sering tergantung pada pemahaman masalah (problem) dan kemudian menemukan teknik yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Kekeliruan yang bisa dilakukan adalah mencari masalah yang sesuai dengan teknik, bukan sebaliknya prosedur membuat model, khususnya dalam situasi yang rumit, adalah sebagai berikut:

1.      Identifikasi dan rumuskan masalah secara tertulis.
2.      Identifikasi konstante, partemen, dan variabel yang berkaitan. Rumuskan (definisikan) secara variabel, kemudian kemukakan simbul masing-masing.
3.      Pilih variabel yang nampaknya merupakan variabel yang paling berpengaruh sehingga model bisa dibuat sesederhana mungkin. Bedakan antara yang bisa dan tidak (sulit) dikontrol.
4.      Nyatakan hubungan verbal antara variabel- variabel, bedasarkan prinsip-prinsip yang telah diketahui, data yang dikumpulkan secara khusus, intuisi, dan refleksi. Buat ramalan (prediksi) atau asumsi mengenai perilaku variabel yang tidak bisa kontrol.
5.      Susun model dengan memadukan semua hubungan kedalam suatu sistem hubungan simbolik
6.      Adakah manipulasi simbolik ( semisal sistem pemecahan dengan persamaan, pembedaan, atau membeuat analisis stasistika)
7.      Munculkan pemecahan dari model
8.      Uji model dengan membuat prediksi dari punya dan cek dengan data dari dunia nyata.
9.      Perbaiki model jika diperlukan.